Rabu, April 29, 2009

Jus Kurangi Keampuhan Obat

Jangan sembarangan meminum jus, terutama ketika Anda sedang dalam masa pengobatan. Jenis obat yang khasiatnya menurun jika dibarengi dengan jus adalah obat untuk penyakit jantung, kanker, reaksi penolakkan pasca transplantasi organ dan infeksi.

Jus jeruk, grapefruit (semacam jeruk yang bentuknya lebih besar) , dan apel dapat mengurangi kemampuan tubuh menyerap beberapa jenis obat tertentu. Bahkan dapat membuat obat tersebut kehilangan daya penyembuhnya. Demikianlah seperti yang diungkapkan para peneliti Kanada.

David Bailey, profesor farmakologi klinis dari University of Western Ontario merupakan peneliti pertama yang mengungkapkan bahwa grapefruit dapat meningkatkan penyerapan beberapa jenis obat hingga berkemungkinan mengubah obat yang seharusnya aman menjadi berbahaya. Setelah itu, Bailey membuat penelitian serupa sebagai bagian dari penelitian berkelanjutannya. Hasilnya adalah sari buah grapefruit dan beberapa jenis buah lainnya mengurangi penyerapan beberapa jenis obat oral, padahal jenis obat-obatan tersebut sangat diperlukan oleh para penyandang penyakit kronis.

Kesimpulan ini diambil setelah tim periset meneliti partisipan sehat yang minum obat antihistamin yang digunakan untuk menanggulangi alergi, dengan jus grapefruit, air putih yang diberi naringin (sehingga rasanya masam seperigrapefruit), dan air putih biasa. Ternyata, obat yang diminum menggunakan jus grapefruit kehilangan setidaknya setengah efektifitas dosisnya dibanding obat yang diminum dengan air biasa. Sementara, air yang diberi naringin, menghalangi kandungan pengankut penting dalam obat, yang berfungsi membawa obat dari usus kecil menuju aliran darah. Dengan terhalangnya kandungan pengangkut yang penting ini maka secara otomatis penyerapan obat akan berkurang, bahkan dapat menipiskan keuntungan medis obat tersebut.
sumber: info-sehat.com

Kesuburan Wanita

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuburan seorang wanita. Contohnya saja:

1. Disfungsi hormon.
2. Gangguan pada ovarium.
3. Penyakit metabolisme.

Kesuburan wanita sangat erat kaitannya dengan umur. Pada usai 8 hingga 30 tahun, wanita memiliki tingkat kesuburan paling tinggi. Umumnya tingkat kesuburan ini mulai menurun 5 hingga 10% pada usia 30 hingga 35 tahun, dan menurun kurang lebih 30% pada wanita yang telah berada di atas 35 tahun.

Ketika wanita mencapai usai 40 tahun, penurunan ini mencapai angka lebih dari 50%. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kemampuan sel telur untuk dibuahi, seiring dengan pertambahan usia wanita.

Namun, secara teori selama ovarium masih normal, maka kemungkinan untuk hamil masih ada. Walaupun kemungkinan itu tidak terlalu besar.

Kehamilan terjadi ketika ada pertemuan antara sel telur dengan sperma. Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan terjadinya kehamilan. Dari sisi suami, perhatikan juga jumlah dan kualitas spermatozoa dan hal-hal yang dapat mempengaruhi produksi dan kualitas sperma. Contohnya: apakah terlalu kurus atau gemuk. Atau, apakah ada sumbatan saluran sperma, perokok, peminum alkohol?

Dari sisi istri, perhatikan faktor infeksi atau penyakit, kelainan pada saluran reproduksi, tiroid, kencing manis, dan lain sebagaianya.
sumber:info-sehat.com

Teknik Perawatan Untuk Masalah Ketidaksuburan

Beberapa jenis teknik perawatan untuk masalah ketidaksuburan atau infertilitas yang memiliki tingkat keberhasilan cukup tinggi di antaranya yaitu:

Inseminasi Buatan

Inseminasi buatan atau artificial insemination (sering disingkat sebagai AI) dilakukan dengan memasukkan cairan semen yang mengandung sperma dari pria ke dalam organ reproduksi wanita tanpa melalui hubungan seks atau bukan secara alami. Cairan semen yang mengandung sperma diambil dengan alat tertentu dari seorang suami kemudian disuntikkan ke dalam rahim isteri sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan. Biasanya dokter akan menganjurkan inseminasi buatan sebagai langkah pertama sebelum menerapkan terapi atau perawatan jenis lainnya.

GIFT (Gamete Intrafallopian Transfer)

GIFT yang merupakan singkatan dari Gamete Intrafallopian Transfer merupakan teknik yang mulai diperkenalkan sejak tahun 1984. Tujuannya untuk menciptakan kehamilan. Prosesnya dilakukan dengan mengambil sel telur dari ovarium atau indung telur wanita lalu dipertemukan dengan sel sperma pria yang sudah dibersihkan. Dengan menggunakan alat yang bernama laparoscope, sel telur dan sperma yang sudah dipertemukan tersebut dimasukkan ke dalam tuba falopi atau tabung falopi wanita melalui irisan kecil di bagian perut melalui operasi laparoskopik. Sehingga diharapkan langsung terjadi pembuahan dan kehamilan.

IVF (In Vitro Fertilization)

IVF atau In Vitro Fertilization dikenal juga sebagai prosedur bayi tabung. Mula-mula sel telur wanita dan sel sperma dibuahi di media pembuahan di luar tubuh wanita. Lalu setelah terjadi pembuahan, hasilnya yang sudah berupa embrio dimasukkan ke dalam rahim melalui serviks.

ZIFT (Zygote Intrafallopian Transfer)

ZIFT atau Zygote Intrafallopian Transfer merupakan teknik pemindahan zigot atau sel telur yang telah dibuahi. Proses ini dilakukan dengan cara mengumpulkan sel telur dari indung telur seorang wanita lalu dibuahi di luar tubuhnya. Kemudian setelah sel telur dibuahi, dimasukkan kembali ke tuba falopi atau tabung falopi melalui pembedahan di bagian perut dengan operasi laparoskopik. Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik IVF dan GIFT.

ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection)

ICSI atau Intracytoplasmic Sperm Injection dilakukan dengan memasukkan sebuah sel sperma langsung ke sel telur. Dengan teknik ini, sel sperma yang kurang aktif maupun tidak matang dapat digunakan untuk membuahi sel telur.
sumber: info-sehat.com

Waktu yang Tepat Untuk Pembuahan

Kehamilan adalah hasil dari kerjasama dari pasangan suami istri. Maka pasangan harus siap meluangkan waktu untuk hubungan seks yang teratur, terutama di masa subur.

Masa subur adalah masa dimana sel telur yang sudah matang dilepas dari indung telur (ovulasi), lalu tersimpan dengan aman disaluran indung telur sampai sperma datang. Usia sel telur matang hanya sekitar 24 jam (sel sperma bisa hidup dalam tubuh calon ibu selama 2 x 24 jam). Bila tidak ada yang membuahi, sel telurpun mati. Akibatnya selaput lendir rahim yang sudah siap menerima hasil pembuahan runtuh dan keluar sebagai darah menstruasi.

Jadi hubungan seks yang teratur, yaitu setiap dua hari sekali sangat penting untuk terjadinya kehamlan. Tidak benar anggapan bahwa semakin jarang berhubungan seks itu semakin baik/subur. Disinilah pentingnya komunikasi yang baik antara suami dan istri. Selain itu suami juga harus siap menerima kehamilan.

Ada cara menghitung masa subur. Pertama berdasarkan daur haid (sistem kalender). Cuma siklus haid harus teratur setiap bulannya. Sebagai patokan setiap wanita yang memiliki siklus haid 28 hari, maka ia akan berevolusi 14 hari kurang lebih 2 hari sebelum masa haid berikutnya.

Menghitung siklus haid adalah menghitung jarak antara hari pertama haid yang sekarang dengan hari petama haid yang berikutnya atau sebelumnya.

Kedua, mengukur suhu tubuh basal. Biasanya suhu tubuh akan meningkat bila sedang ovulasi, yakni sekitar 0,5 derajat celcius. Hangatnya suhu tubuh karena hormon progesteron bertugas menyiapkan selaput lendir rahim untuk menerima sel telur yang sudah dibuahi.
sumber:info-sehat.com