Rabu, Mei 06, 2009

Secangkir Coklat Mencegah Stroke+Serangan Jantung

Berdasarkan pengalaman sejarah, coklat diketahui sebagai obat berbagai penyakit. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa coklat mungkin juga memiliki manfaat untuk mengobati penyakit jantung dan stroke. Sebuah tim penelitian di Southampton, Inggris, memperlihatkan bahwa konsumsi secangkir coklat dapat mencegah seseorang dari penggumpalan darah.

Ketika darah yang menggumpal terjadi di otak atau hati, kemungkinan besar akan berakibat fatal. Sel-sel di dalam darah yang disebut platelet adalah penyebab penggumpalan tersebut dan tim peneliti menunjukkan bahwa coklat dapat melawan fungsi platelet.

Coklat mengandung zat yang disebut flavinoid yang juga ditemukan pada anggur merah. Flavinoid dapat mencegah penyakit jantung koroner. Bagaimanapun juga, penelitian mereka telah menemukan kandungan lain dalam coklat yang mungkin berguna untuk melawan platelet.

Temuan tersebut dapat digunakan untuk terapi pencegahan penyakit jantung dan stroke. Tapi, bisa juga berarti bahwa secangkir coklat panas yang lezat hanya penting bagi orang yang memiliki penyakit berisiko tinggi.

Penelitian lain di Belanda telah menunjukkan bahwa tipe darah manusia menentukan besarnya risiko menderita deep vein trombosis (DVT). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tipe darah A, B, atau AB memiliki risiko DVT yang tinggi.

Tipe darah A tanpa kandungan O berisiko tinggi karena membawa varian protein yang disebut faktor V Leiden yang mempengaruhi terjadinya penggumpalan. Varian protein ini ditemukan pada sekitar 3% dari keturunan Eropa.

Penelitian ini menunjukkan bahwa informasi pada tipe darah mungkin memegang peranan dalam pengaturan DVT, khususnya untuk membawa varian protein ini. Dengan demikian, penting bagi setiap orang untuk mengetahui jenis darahnya.
sumber: info-sehat.com

Asam Folat Berfungsi Untuk Menormalkan Sperma

Asam folat selain bermanfaat melindungi janin agar tidak cacat saat lahir, juga berfungsi membuat sperma normal. Betulkah?

Selama ini asam folat banyak dikonsumsi ibu hamil untuk mencegah janin mengalami cacat saat lahir. Namun, para ilmuwan dari Universitas California, Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa asam folat bermanfaat membuat sperma tetap subur dan normal.

"Kami menemukan adanya hubungan yang kuat antara kebiasaan mengonsumsi asam folat yang tinggi dan gangguan sperma tidak normal. Pria yang biasa mengonsumsi asam folat diketahui bisa memperbaiki kondisi sperma menjadi normal," papar Brenda Eskenazi, peneliti dari Universitas California, seperti dilansir jurnal Human Repoduction.

Dalam penelitian itu, Brenda melakukan pengujian dengan memberikan asupan asam folat berbagai takaran, dari 722 hingga 1.150 mikrogram kepada sejumlah pria. Hasilnya, pria yang diberikan suplemen asam folat dengan kadar tinggi atau banyak mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat tinggi, seperti sayuran hijau, kondisi spermanya lebih normal. Hal itu disimpulkan bisa memperbaiki kondisi sperma pria yang tidak normal karena adanya kromosom yang rusak atau hilang.

Biasanya kondisi sperma yang tidak normal ini dikenal dengan istilah aneuploidity. Gangguan gejala aneuploidity pada sperma tak bisa dianggap enteng.

Sperma yang mengalami kerusakan kromosom atau jumlah kromosomnya tidak lengkap diduga bisa menyebabkan terjadinya keguguran dan janin lahir mengalami down syndrome dan chromosomal syndromes. Jadi, dengan mengonsumsi asam folat, pria bukan hanya mendapatkan manfaat memperbaiki kualitas sperma. Mereka bisa ikut membantu mendapatkan calon anak yang sehat.

"Pria yang mengonsumsi asam folat lebih tinggi, sekitar 1.150 mikrogram, bisa memperbaiki kondisi sperma lebih baik sebanyak 25 persen. Sebaliknya, yang konsumsi asam folat lebih rendah, sekitar 722 mikrogram, hanya memperbaiki sekitar 20 persen kondisi spermanya,"" papar Eskenazi.

Eskenazi dan timnya memperkirakan, pada pria normal dan sehat ada sekitar 1-4 persen sperma yang mengalami gejala aneuploidity. Namun, jumlahnya bisa bervariasi lagi tergantung kebiasaan dan pola hidup sehari-hari. Estimasi itu berdasarkan analisis Eskenazi terhadap contoh sperma dari 89 pria dari berbagai usia yang sehat dan tidak merokok.

Selain itu, Eskenazi menanyakan kebiasaan pola makan, seperti sering mengonsumsi zat seng, asal folat, vitamin C, vitamin E, betakarotin, baik berupa suplemen maupun yang terkandung dalam berbagai jenis makanan.

Dari penelitian itu diketahui bahwa pria akan lebih subur dan kualitas spermanya lebih baik, jika suka mengonsumsi berbagai jenis vitamin.

"Penelitian ini semakin menguatkan bahwa kebiasaan pola makan yang sehat berpengaruh sangat luas, termasuk menjaga kondisi sperma," ujar Eskenazi.

Untuk itu, para ilmuwan merekomendasikan kepada para pria yang berusia 19 tahun ke atas mengonsumsi asam folat sekitar 400 mikrogram per hari. Selain itu, para pria disarankan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung zat seng dan betakarotin. Sementara itu, bagi seorang calon ayah sebaiknya mengonsumsi dalam jumlah lebih besar lagi, untuk menghindari terjadinya aneuploidity.
sumber:info-sehat.com

Cara Membedakan Madu yang Asli dan Palsu

Madu banyak dikonsumsi orang untuk mencegah penyakit. Biasanya dikonsumsi 1 hingga 2 kali sehari sebanyak satu sendok makan.

Namun bagaimana cara mengetahui madu yang asli dan yang palsu?

1. Mencampurnya dengan kuning telur
Campurkan dua sendok makan madu dengan kuning telur, lalu kocok. Jika kuning telur tampak mengkristal seperti matang, maka madu Anda asli.
2. Kocok madu dalam botol
Madu yang asli jika dikocok akan berbusa. Busa dan udara yang terbentuk akan naik dan menekan tutup botol sehingga ketika tutup botol dibuka akan terdengar suara letupan kecil.
3. Teteskan madu pada kertas koran
Jika madu yang Anda miliki adalah madu yang asli, tidak mudah diserap kertas, karena kadar air yang terkandung di dalam madu asli lebih rendah dibandingkan madu palsu.
4. Madu asli memiliki rasa lebih asam
Madu yang palsu memiliki rasa lebih manis karena ditambahkan gula, sehingga akan dikerubungi oleh semut jika dibiarkan dalam keadaan terbuka.
sumber: info-sehat.com

Konsumsi Serat Tinggi Mencegah resiko Praeklampsia

bu hamil yang meningkatkan konsumsi serat tinggi sebanyak 5 gram setiap harinya dapat mengurangi resiko terjadinya Praeklampsia.

Praeklampsia merupakan sebuah komplikasi yang serius dan berpotensi fatal dari kehamilan, ditandai dengan tekanan darah tinggi, kenaikan berat badan yang cepat, protein dalam kemih setelah kehamilan berusia 20 minggu. Perubahan dramatis dalam lemak darah dapat mendahului kondisi-kondisi ini.

Seorang dokter dari Seatlle dan rekannya menemukan konsumsi serat tinggi sebelum dan selama kehamilan sangat mengurangi resiko praeklampsia pada 1538 wanita yang dimonitor selama masa kehamilannya. Enam puluh empat orang dari mereka mengalami praeklampsia.

Para peneliti memperhitungkan bahwa penambahan setiap 5 gram serat setiap harinya menghasilkan 14% pengurangan terhadap resiko praeklampsia. Mereka juga telah memperhitungkan faktor potensi lain di dalamnya, seperti konsumsi energi total, usia Ibu, etnik / ras, berat tubuh sebelum kehamilan, jumlah kehamilan.

Wanita dengan konsumsi serat tertinggi memiliki trigliserida yang hampir 12 poin lebih rendah dan lipoprotein berkepadatan tinggi (HDL / kolesterol baik) yang lebih dari 2,6 poin lebih tinggi daripada wanita dnegan konsumsi serat harian terendah.
sumber:info-sehat.com

Konsumsi Serat Tinggi Mencegah resiko Praeklampsia

bu hamil yang meningkatkan konsumsi serat tinggi sebanyak 5 gram setiap harinya dapat mengurangi resiko terjadinya Praeklampsia.

Praeklampsia merupakan sebuah komplikasi yang serius dan berpotensi fatal dari kehamilan, ditandai dengan tekanan darah tinggi, kenaikan berat badan yang cepat, protein dalam kemih setelah kehamilan berusia 20 minggu. Perubahan dramatis dalam lemak darah dapat mendahului kondisi-kondisi ini.

Seorang dokter dari Seatlle dan rekannya menemukan konsumsi serat tinggi sebelum dan selama kehamilan sangat mengurangi resiko praeklampsia pada 1538 wanita yang dimonitor selama masa kehamilannya. Enam puluh empat orang dari mereka mengalami praeklampsia.

Para peneliti memperhitungkan bahwa penambahan setiap 5 gram serat setiap harinya menghasilkan 14% pengurangan terhadap resiko praeklampsia. Mereka juga telah memperhitungkan faktor potensi lain di dalamnya, seperti konsumsi energi total, usia Ibu, etnik / ras, berat tubuh sebelum kehamilan, jumlah kehamilan.

Wanita dengan konsumsi serat tertinggi memiliki trigliserida yang hampir 12 poin lebih rendah dan lipoprotein berkepadatan tinggi (HDL / kolesterol baik) yang lebih dari 2,6 poin lebih tinggi daripada wanita dnegan konsumsi serat harian terendah.
sumber:info-sehat.com